
SpaceX bersiap untuk mulai menguji layanan satelit Starlink Direct-to-Cell (DTC) yang baru. Layanan DTC seharusnya menyediakan konektivitas telepon seluler ke daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh jaringan seluler konvensional.
Pengujian beta DTC akan dimulai pada 27 Januari 2025, dan berlanjut hingga 26 Juli 2025. Layanan baru ini dibangun di atas jaringan Starlink SpaceX yang sudah ada, yang terdiri dari hampir 7.000 satelit orbit rendah Bumi yang telah memberikan akses internet ke lebih dari 4,6 juta pengguna di 118 negara.
Satelit tersebut akan mencakup perangkat yang disebut modem eNodeB, yang berfungsi seperti menara seluler tetapi berada di luar angkasa. Modem ini akan membantu mengirim data ke jaringan darat dan operator mitra dan dirancang untuk bekerja dengan telepon seluler saat ini, sehingga tidak diperlukan perangkat keras baru.
Uji beta T-Mobile akan fokus pada pesan teks, dengan rencana untuk menambahkan fitur data dan suara nanti. Pengujian tersebut akan mencakup tahapan seperti peluncuran satelit, menempatkannya ke orbit, menaikkan orbitnya, dan menjalankannya secara operasional. Agar layanan DTC dapat beralih dari pengujian ke penggunaan penuh, layanan tersebut harus memenuhi target kecepatan data dan sasaran keandalan. Pengguna T-Mobile yang mendaftar untuk uji beta sudah mulai menerima tautan untuk bergabung, jadi jika Anda sudah menunggu untuk mengujinya, terus periksa email Anda.
Semua satelit yang dilengkapi DTC akan menjalankan tugas reguler Starlink selain tugas langsung ke sel, yang berarti akan ada dampak pada layanan internet satelit Starlink. SpaceX meminta izin untuk mengujinya saat mereka memasuki fase beta ini, dan tampaknya izin telah diberikan. Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk memeriksa seberapa baik sistem satelit DTC lengkap bekerja dan menentukan perbaikan apa yang mungkin diperlukan sebelum peluncuran yang lebih luas.
Teknologi ini dapat berguna untuk panggilan pribadi dan keadaan darurat, khususnya bagi orang-orang di lokasi terpencil. Bahkan memungkinkan navigasi melalui layanan peta ketika layanan seluler konvensional tidak tersedia.
Sumber: NASASpaceFlight melalui AndroidAuthority