
Kue ada dimana-mana di internet, dan yang saya maksud bukan kue yang boleh Anda makan. Yang saya maksud adalah paket data kecil yang diam-diam mengikuti Anda saat Anda menjelajah internet. Ada dua jenis: cookie pihak pertama dan cookie pihak ketiga. Meskipun mereka memiliki nama yang sama, mereka memiliki tujuan yang sangat berbeda.
Apa Itu Cookie Pihak Pertama dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Saat Anda mengunjungi suatu situs web, ia menyimpan cookie di browser Anda untuk melacak hal-hal yang Anda lakukan saat berada di situs tersebut. Misalnya, jika Anda berbelanja online dan menambahkan banyak item ke keranjang Anda, cookie memastikan keranjang Anda tidak kosong secara misterius ketika Anda mengeklik ke halaman lain. Itu adalah cookie pihak pertama.
Tanpa cookie pihak pertama, belanja online akan seperti mencoba berbelanja di toko di mana kasirnya lupa barang Anda setiap kali Anda berjalan di lorong baru—membuat frustrasi dan kacau. Namun cookie pihak pertama bukan hanya tentang keranjang belanja. Itu juga alasan mengapa Anda tidak perlu memasukkan kembali detail login Anda setiap kali mengunjungi situs favorit Anda (selama Anda mengeklik “Ingat Saya” atau frasa serupa), dan bagaimana situs web dapat melacak bahasa Anda preferensi atau pengaturan tampilan.
Hal yang hebat tentang cookie pihak pertama adalah bahwa cookie tersebut secara umum dianggap tidak terlalu mengganggu dibandingkan cookie pihak ketiga. Namun, tidak semuanya cerah dan pelangi. Seperti apa pun di internet, cookie pihak pertama dapat disalahgunakan. Beberapa situs web mungkin menggunakannya untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang Anda daripada yang Anda rasa nyaman, itulah sebabnya selalu ada baiknya untuk memeriksa kebijakan cookie situs. Namun secara umum, cookie pihak pertama adalah pembantu di belakang layar, yang secara diam-diam memastikan semuanya berjalan lancar saat Anda menjelajah.
Apa Itu Cookie Pihak Ketiga, dan Apa Bedanya dengan Cookie Pihak Pertama?
Cookie pihak ketiga mirip seperti tamu tak diundang di sebuah pesta. Mereka muncul saat Anda mengunjungi suatu situs web, namun sebenarnya bukan berasal dari situs web tersebut. Sebaliknya, iklan tersebut ditempatkan di sana oleh situs web atau perusahaan lain yang ingin melacak aktivitas Anda, membuat profil minat, kebiasaan, dan preferensi Anda, serta menampilkan iklan kepada Anda.
Jika Anda pernah bertanya-tanya mengapa Anda terus melihat iklan untuk sepasang sepatu yang Anda lihat sekilas minggu lalu, Anda harus berterima kasih pada cookie pihak ketiga.
Cookie pihak ketiga pada dasarnya tidak jahat. Faktanya, mereka bisa sangat berguna dalam konteks yang tepat. Misalnya, mereka membantu bisnis menayangkan iklan yang (semoga) relevan dengan kebutuhan Anda. Daripada membombardir Anda dengan iklan umum mesin pemotong rumput saat Anda tinggal di apartemen, mereka mungkin menampilkan iklan untuk sesuatu yang benar-benar Anda minati, seperti konsol game baru atau paket liburan.
Bagaimana Anda Dapat Mengelola Kedua Jenis Cookie di Browser Anda
Cookie pihak pertama cukup mudah dikelola karena, seringkali, cookie tersebut menguntungkan Anda. Jika Anda perlu menghapusnya—misalnya, jika situs web bermasalah atau Anda hanya ingin memulai dari awal—Anda dapat melakukannya di setelan browser dengan mengeklik sesuatu seperti “Hapus Data Penjelajahan”. Ingatlah bahwa menghapus cookie ini kemungkinan besar akan membuat Anda keluar dari akun favorit Anda, jadi bersiaplah untuk memasukkan kembali kata sandi Anda.
Untuk mengelola cookie pihak ketiga, Anda harus sedikit lebih proaktif. Sebagian besar browser mengizinkan Anda memblokir cookie pihak ketiga sepenuhnya dalam pengaturan privasi Anda, yang merupakan opsi bagus jika Anda bosan merasa diikuti di internet.
Selain itu, perlu diingat bahwa memblokir cookie pihak ketiga dapat menyebabkan beberapa situs web berperilaku aneh—terutama situs yang mengandalkan konten tersemat seperti video atau umpan media sosial. Jika ini terjadi, Anda dapat memasukkan situs tertentu yang Anda percayai ke dalam daftar putih.
Untuk lapisan kontrol tambahan, Anda juga dapat memasang ekstensi browser seperti Privacy Badger atau uBlock Origin. Alat-alat ini membantu Anda mengelola cookie dan pelacak tanpa harus mengelola secara mikro setiap situs web yang Anda kunjungi. Pilihan lainnya adalah menggunakan browser ramah privasi seperti Brave atau DuckDuckGo, yang dirancang untuk meminimalkan pelacakan. Browser ini secara otomatis memblokir sebagian besar cookie dan pelacak pihak ketiga, sehingga Anda dapat menjelajah tanpa merasa seperti ada yang mengintip dari balik bahu Anda.