
Ringkasan
- Audio analog menggunakan representasi fisik suara, sedangkan audio digital diwakili oleh angka.
- Audio digital diambil sampelnya dengan cepat, sehingga dapat dianggap sebagai suara berkelanjutan.
- Dalam praktiknya, audio digital biasanya lebih unggul, tetapi preferensi pribadi menentukan kenikmatan rekaman analog.
Istilah “analog” dan “digital” sering digunakan di dunia audio, dan sering kali ada asumsi bahwa Anda sudah benar-benar familiar dengan sifat dan arti kedua istilah tersebut. Jika Anda tidak sepenuhnya yakin perbedaan kedua jenis rekaman dan reproduksi audio ini, saya akan menguraikannya menjadi fakta yang paling sederhana.
Apa itu Audio Analog?
Istilah “analog” dalam konteks rekaman suara berarti persis seperti yang Anda pikirkan. Ia menggunakan media analog untuk merekam representasi suara. Misalnya, pada piringan hitam, alurnya dipotong sebagai representasi fisik gelombang suara aslinya. Anda dapat mendengarkan rekaman saat pemutar mati dan saat Anda memasukkan jarum ke dalamnya, Anda masih dapat mendengar musiknya. Meskipun dengan cara yang nyaring dan melengking.
Media apa pun yang digunakan: silinder lilin, piringan hitam, atau pita magnetik, gelombang suara asli direpresentasikan secara fisik dalam media tersebut sebagai gelombang kontinu.
Apa itu Audio Digital?
“Digital” artinya sesuatu direpresentasikan dengan angka. Dalam kasus sistem komputer biner, semuanya bermuara pada satu dan nol. Pada CD (Compact Disc) terdapat “lubang” dan “tanah” yang memantulkan sinar laser atau tidak. Masing-masing mewakili bit atau “digit biner”. Musik yang disimpan di ponsel Anda memiliki bit-bitnya yang diwakili oleh sel memori flash kecil, dan pada pita magnetik digital atau piringan hard drive magnetik, kekuatan medan magnet yang bervariasilah yang mewakili setiap bit.
Digit biner disusun menjadi kode biner. Konvensi yang paling umum adalah byte delapan bit, yang mewakili nilai numerik dalam angka basis 2. Setelah Anda dapat membuat angka yang mewakili nilai suara pada titik waktu tertentu (misalnya amplitudo dan frekuensi suara), Anda dapat merekam audio sebagai rangkaian nilai digital.
Hanya ada begitu banyak ruang untuk bit pada media digital, sehingga audio digital “diambil sampelnya” ribuan kali per detik. Tidak seperti audio analog yang direpresentasikan sebagai rekaman berkelanjutan, audio digital terdiri dari potongan suara yang diputar ulang secara berurutan. Hampir seperti frame individual dalam sebuah film. Sama seperti sebuah film, jika Anda memiliki cukup frame dan memutarnya kembali dengan cukup cepat, orang akan menganggapnya sebagai suara yang berkelanjutan dan tidak terpotong-potong.
Secara umum, menurut Teorema Nyquist, “sampling rate” sebesar 44,1KHz sudah cukup untuk membedakannya dari audio analog. Selain sample rate, ada juga “bit depth” yang biasanya 16-bit untuk kualitas audio CD. Ini adalah ukuran berapa banyak kemungkinan nilai volume (amplitudo) yang dapat dicatat dalam setiap sampel.
Analog vs Digital: Mana yang Lebih Baik?
Ada perdebatan yang terus-menerus dan penuh semangat tentang analog dan digital dan mana yang lebih baik. Kenyataannya adalah pada prinsipnya tidak ada yang “lebih baik” dari yang lain. Dalam praktiknya, audio digital hampir selalu menjadi pilihan terbaik jika Anda mempertimbangkan semua faktor (misalnya kenyamanan, ketahanan terhadap degradasi), dan kualitas audio digital memadai.
Ada mitos yang terus-menerus mengatakan bahwa audio vinil terdengar lebih baik, “lebih hangat”, atau sejumlah kata sifat yang tidak jelas, tetapi ini tidak ada hubungannya dengan analog atau digital. Sebaliknya, ini lebih berkaitan dengan bagaimana vinil dikuasai dan memiliki preferensi untuk proses penguasaan tersebut. Sesuatu yang dapat dengan mudah ditiru dalam rekaman digital.
Jika Anda ingin memahami secara pasti mengapa vinil tidak seperti yang dipikirkan orang dalam hal kualitas audio, tontonlah video luar biasa dari Real Engineering ini.
Dalam ukuran obyektif apa pun yang ingin Anda ambil, digital lebih baik. Namun, jika Anda menyukai suara rekaman analog, tidak ada yang bisa memberi tahu Anda sebaliknya. Jadi nikmatilah apa yang Anda sukai, di sisi mana pun Anda berada!